Perawat Homecare Luka


Gambar Wound Care

Jasa rawat luka ke rumah untuk mempermudah pasien dan keluarga  tanpa  perlu bolak-balik pergi ke tempat fasilitas layanan kesehatan yang memakan waktu, tenaga dan biaya. 

NETCARE hadir membantu kebutuhan perawatan pasien luka ke rumah dilakukan oleh para perawat medis berijazah D3/S1 keperawatan dan bersertifikat luka, berpengalaman di klinik juga rumah sakit.

CALL US  0812-8474-5024

Jasa dan peralatan kami siapkan, adapun jenis - jenis luka yang kami tangani antara lain: 
Luka diabetes
Luka Decubitus/tirah baring lama
- Luka kanker
- Luka post op
- Luka bakar/Combustio
- Luka stoma
- Luka tekan
- Luka vena

Kasus luka kronik banyak sekali dijumpai di Indonesia, namun karena karena tidak tertangani dengan tepat lantaran lebih memilih cara-cara tradisional, kesembuhan yang diharapkan juga tak kunjung datang. Hal ini bisa menimbulkan beban fisik, psikologis dan juga finansial. Pada akhirnya kualitas hidup orang tersebut juga akan menurun.


Perawat NETCARE akan merawat dengan prinsip 'Modern Wound Care', merupakan metode perawatan luka terkini yang mengaplikasikan berbagai teknik, bahan perawatan luka, hingga balutan modern untuk memfasilitasi penyembuhan luka yang lebih baik. 

Sistem balutan ideal yang diterapkan NETCARE adalah 'Moist Wound Dressing', cara ini merangsang sel tubuh dalam tiap fase penyembuhan luka bekerja optimal dalam suasana lembab sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebih cepat.

Keunggulan perawatan luka modern ini mampu mengurangi frekuensi penggantian balutan luka, waktu penyembuhan luka luka lebih cepat dan tentunya mengurangi total biaya perawatan dan angka kejadian infeksi.

Ada perbedaan mendasar antara perawatan luka konvensional dengan perawatan luka modern. Di dalam teknik perawatan luka konvensional tidak mengenal perawatan luka lembab, kasa biasanya lengket pada luka karena luka dalam kondisi kering. Pada cara konvensional pertumbuhan jaringan lambat sehingga menyebabkan tingkat resiko infeksi lebih tinggi. 
Untuk mempertahankan kelembaban lingkungan luka, dimulai dengan wound bed preparation menggunakan TIME (Tissue Infection Moisture Edge of wound) untuk mendapatkan jaringan luka luka sehat berwarna merah.

Konsep TIME
T  : Tissue Management
  : Inflammation and Infection control.
M : Moisture balance.
E  : Epithelial (edge) advancement.

TISSUE Management
Manajemen jaringan luka dengan cara menghilangkan jaringan Nekrotik dan Slough agar dasar luka dapat jelas terlihat sehingga memudahkan dalam penentuan jenis balutan yang paling tepat. 

Manajemen Jaringan dapat dilakukan melalui :
1. Autolytic Debridement
 Menghilangkan jaringan nekrotik secara automatis tanpa memberikan kerusakan pada jaringan yang sehat.
2. Biosurgery/Biologycal atau larval therapy
 Mengatasi jaringan mati dengan bantuan makhluk hidup contohnya Magot (larva pemakan jaringan mati)
3. Enzymatik debridement
    Menggunakan enzim
4. Mechanical debridement
   Tehknik debridement secara mekanik, ex. Swabbing dengan kassa
5.Surgical debridement       Debridement  yang dilakukan di ruang operasi.

Diantara kelima cara manajemen jaringan di atas, yang terbaik adalah autolytic debridement hanya saja memerlukan waktu yang lama.

Inflammation & Infection Control

Faktor lain yang dapat menghambat penyembuhan luka adalah Inflamasi dan infeksi, sehingga perlu dilakukan pengkajian apakah luka mengalami infeksi atau tidak, bila terjadi infeksi maka infeksi harus di atasi dengan menggunakan balutan yang dapat mengatasi infeksi sedangkan luka yg tidak infeksi, luka perlu di cegah agar tidak terjadi infeksi.
Selain itu perlu di perhatikan pula waktu inflamasi, inflamasi yang memanjang tanda dini adanya hambatan penyembuhan.

MOISTURE Balance

   Langkah selanjutnya adalah menjaga Keseimbangan kelembaban Luka dengan cara menggunalan balutan dengan daya serap tinggi untuk luka hiper eksudat, atau lakukan pengompresan untuk luka yang kering sehingga didapatkan keseimbangan kelembaban.


Epithelial edge

Manajemen luka yang sering terlupakan adalah tepi luka. Tepi luka yang keras dan kering akan menghambat proses epitelisasi dalam penyembuhan luka. Sehingga tepi luka harus disiapkan sejak dini. Luka yang sehat ditandai dengan adanya epitelisasi pada tepi luka, bila dalam 2-4 minggu tidak ada kemajuan tepi luka lakukan reassessment epithelial edge.


Perawat Luka Kanker Payudara (Team NETCARE)

Kanker stadium lanjut memberikan banyak manifestasi dan gejala yang timbul, salah satunya adalah timbulnya luka kanker. Luka kanker atau fungating wound mempunyai karakteristik mudah berdarah, bau, nyeri, eksudat yang berlebihan dan inflamasi superfisial yang bila tidak dilakukan manajemen perawatan luka dengan baik akan menurunkan kualitas hidup dari pasien kanker itu sendiri. 

Luka kanker mempunyai karakteristik yang berbeda dengan luka kronis lainnya. Modalitas pengobatan kanker di satu sisi memberikan efek samping terhadap keterlambatan dalam penyembuhan luka atau menimbulkan luka baru. Kondisi pasien kanker seperti gangguan nutrisi, stress, gangguan metabolisme atau ada penyakit penyerta juga mempengaruhi proses penyembuhan luka. 

Balutan dalam perawatan luka kanker adalah balutan yang non traumatik untuk mengkontrol infeksi, bau, nyeri, perdarahan dan eksudat. Balutan tradisional seperti kain gauze tetap kami gunakan sebagai balutan sekunder. Kendala utama dalam modern dressing adalah harga yang cukup mahal dengan kondisi luka kanker yang berukuran besar atau disertai komplikasi akan menimbulkan biaya tinggi. 

Perawat yang melakukan perawatan luka adalah yang sudah bersertifikasi atau sudah menjalani pelatihan perawatan luka dan stoma.

Nyeri terjadi karena ada penekanan tumor pada syaraf dan pembuluh darah dan kerusakan syaraf yang biasanya menimbulkan nyeri  prosedur neuropati. Pada pencucian luka atau pengangkatan balutan yang lengket pada dasar luka.

Perdarahan terjadi karena luka biasanya rapuh sehingga mudah berdarah terutama bila terjadi trauma saat penggantian balutan. Perdarahan spontan juga bisa terjadi jika tumor merusak pembuluh darah besar. Selain itu, perdarahan dapat terjadi karena penurunan fungsi trombosit akibat tumor.

Jika terjadi perdarahan, tindakan yang dilakukan :
  1. Balutan lama dibasahi lebih lama
  2. Jangan gunakan air hangat, karena akan vasodilatasi
  3. Buka balutan dengan hati-hati
  4. Tidak menggosok pada luka dengan warna dasar merah
  5. Tekan pada lokasi perdarahan ± 5 menit
  6. Dressing : Calsium Alginate
Bau, penyebab malodor beberapa faktor yang berkontribusi yaitu terjadinya infeksi, kolonisasi, bakteri anaerob, degradasi atau nekrosis jaringan seperti dinyatakan oleh Bale et.al, 2004. 
Bakteri yang menyebabkan malodor merupakan bakteri aerob maupun anaerob. Pseudomonas dan Klebsiella, merupakan bakteri aerob yang menghasilkan malodor pada luka, yang terjadi secara persisten dan konstan.
Jika terjadi bau dan superfisial infeksi, tindakan yang dilakukan :
  • Pengkajian eksudat
  • Personal Hygiene
  • Pencucian luka yang adekuat
  • Metronidazole
  • Silver & charcoal dressing
  • Penggantian balutan sesuai dengan kondisi eksudat
  • Jika memungkinkan lakukan kultur


Prinsip penanganan bau tidak sedap pada pasien dengan luka akibat kanker:
  1. Penggunaan balutan pengontrol bau yang menggunakan charcoal dapat menurunkan malador/bau  seperti actisorb silver 220, CarboFlex, Lyofoam C.
  2. Antibiotik untuk membunuh bakteri yang menghasilkan malador/bau.
  3. Luka kanker direkomendasikan untuk di cuci menggunakan irigasi lembut dengan NaCl 0.9% atau air yang hangat. Irigasi dingin dengan tekanan tinggi dihindari karena dapat menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan bagi pasien. Penggunaan antiseptik topikal, misalnya: chlorhexidine, povidone-iodine, hydrogen peroxide dan sodium hypochlorite juga dihindari karena dapat merusak jaringan dan menimbulkan nyeri
  4. Madu juga telah digunakan sejak beberapa abad yang lalu dan semakin populer penggunaannya saat ini, karena mampu melawan bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Madu yang memberikan lingkungan hiperosmotik pada luka mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan membantu debridemen luka. Madu juga dapat melepaskan hidrogen peroksida secara perlahan pada luka sebagai agen antibakteri. 

Namun perlu di ingat bahwa penanganan suatu kanker bukan hanya mengendalikan infeksi sekunder saja, namun harus di obati juga kanker itu sendiri oleh dokter yang ahli di bidangnya karena penyebab dari malador/bau tersebut, akibat adanya sel kanker di dalam tubuh.

Jika pasien kanker payudara dirawat di rumah, ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan sendiri, namun anda harus terpantau dan berkonsultasi dengan paramedis untuk perawatan yang tepat. Ingat, perawatan luka kanker bukanlah jalan utama untuk menyembuhkan kanker.

Sekarang luka kanker dapat lebih mudah dirawat oleh perawat luka profesional ke rumah dan Anda tidak perlu lagi menerjang lelahnya antrian perawatan, membuang waktu dan tenaga. Informasi luka kanker berikut perawatannya akan diberikan secara detail oleh perawat NETCARE

Mari konsultasikan keluhan Anda melalui Whatsapp kami di 0812-8474-5024  silahkan 


Komentar

Posting Komentar

Silahkan

Postingan populer dari blog ini

Perawat khusus untuk pasien WNA di Jabodetabek

Perawat pasang Cateter urine ke rumah